Professor Alexander is the first recipient of the Alphonse Fletcher, Sr. Fellowship for work that “contributes to improving race relations in American society and furthers the broad social goals of the US Supreme Court's Brown v. Board of Education decision of 1954.” She is the 2007 winner of the first Jackson Prize for Poetry, awarded by Poets & Writers, Inc. Other awards include a National Endowment for the Arts Fellowship, two Pushcart Prizes, the George Kent Award, given by Gwendolyn Brooks, a Guggenheim fellowship as well as the Quantrell Award for Excellence in Undergraduate Teaching at University of Chicago. Profesor Alexander adalah penerima pertama dari Fletcher Alphonse, Sr Fellowship untuk pekerjaan yang "memberikan kontribusi untuk meningkatkan hubungan antar ras di masyarakat Amerika dan yang lebih jauh dari tujuan sosial yang luas dari Mahkamah Agung Amerika Serikat Brown v. Dewan Pendidikan tahun 1954 adalah keputusan." Dia 2007 pemenang Penghargaan Puisi Jackson pertama, diberikan oleh Poets & Writers, Inc penghargaan lainnya termasuk Sumbangan Nasional bagi Seni Fellowship, dua kereta dorong Hadiah, George Kent Award, yang diberikan oleh Gwendolyn Brooks, sebuah persekutuan Guggenheim serta Quantrell Award untuk Keunggulan dalam Pengajaran Sarjana di Universitas Chicago. She is currently chair of the African American Studies Department at Yale University. Saat ini ia adalah ketua Departemen Studi Afrika Amerika di Universitas Yale.
LAGU PUJIAN HARI INI
Setiap hari kita menjalani kesibukan masing-masing, melewati satu sama lain,
kadang sekilas menatap dan kadang tidak, kadang ingin bicara dan
kadang tidak. Di sekitar kita hanya bunyi-bunyian berbagai macam, nenek
moyang kita di ujung lidah masing-masing. Seseorang sedang menjahit hem,
menambal lubang pada seragam, menambal ban, memperbaiki hal-hal
yang perlu diperbaiki
Di suatu tempat seseorang sedang mencoba membuat musik
Dengan sendok kayu, tong minyak, dengan cello, radi, harmonika, suara
Seorang wanita dan anaknya sedang menunggu bus
Seorang petani sedang merenungkan perubahan langit
Seorang guru berkata, “Keluarkan pinsilmu dan mulai.”
Kita saling berjumpa dalam kata-kata. Kata yang tajam maupun lembut
Dibisikkan maupun dideklamasikan.
Kata-kata untuk dipertimbangkan ulang dan ditimbang ulang
Kita menyebrangi jalanan, menandai keinginan seseorang dan orang
banyak yang berkata, “Saya harus melihat apa yang ada di sebelah
sana; saya tahu ada hal yang lebih baik di ujung jalan.”
Kita harus menemukan tempat di mana kita merasa aman
Kita selalu berjalan ke suatu hal yang tidak bisa kita lihat
Katakan dengan gamblang, bahwa telah banyak yang meninggal untuk
hari ini. Nyanyikanlah nama para arwah yang telah membawa kita kemari.
Mereka telah memasang rel kereta, mendirikan jembatan, memetik
kapas dan selada; dan mereka yang telah menyusun bata demi bata
Membangun menara-menara bersinar tempat mereka bekerja dan yang
selalu mereka rawat dan bersihkan
Lagu pujian untuk perjuangan, lagu pujian hari ini Lagu pujian
untuk setiap reklame yang ditulis tangan; pergunjingan di meja dapur
banyak yang menjalankan hidup dengan motto:
“Cintai tetanggamu sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri.”
Sementara orang lain berikrar untuk tidak menyakiti siapa pun, atau
untuk tidak mengambil lebih dari yang dibutuhkan
Bagaimana kalau cinta adalah kata yang paling kuat, cinta melebihi
perkawinan, kekeluargaan, kenegaraan. Cinta menyinari kita semua
Cinta tanpa perlu keluhan
Pada sinar cahaya yang benderang ini, udara musim dingin ini,
apapun bisa dibuat, segala kalimat bisa dimulai
Kita berada di ujung, di tepi, awal–Lagu pujian untuk berjalan
maju ke dalam cahaya
Terjemahan: Leon Agusta
puisi yangdibacakan penyairnya pada pelantikan Presiden Barack Hussein Obama, 20 Januari 2009, Washington DC.
sumber biografi
Sumber Puisi : Buku rumahlebah ruangpuisi 02 terbitan Komunitas rumahlebah Yogyakarta 2085-0999 Framepublishing halaman 111-112
25 Mei 2010 pukul 08.12
saya menyukainnya
Posting Komentar