Lapulu kantung bermata sayu
Tanah cerah penyaksi silsilah
Searus angin Moramo dan Pantai Nambo
Diantara kirmizi getah jati
Memancar airmu
Yang berkecipak mimpi-mimpi
Seraya memeluk teluk Kendari
Kau bersandar pada gurauan sunyi Abeli
Hanya pada wajahmu
Waktu menenun pagi begitu putih
Disesaki mitos tak berkesudahan
Dari kompleks warga transmigrasi
Sore hari ditemani nyanyian burung Jikki
Senja berbenah begitu merah
Seperti kasumba di warung Masnunana
Masih kugenggam kenangan
Yang kau sulam tiap malam
Tentang tembang kesayangan nenek
Dan parang asahan kakek
Lapulu senyum ibuku
Pada dangkal dermaga rentamu
Kutemukan kedalaman puisiku
Posting Komentar